Menu Tutup

Ini 5 Wajah Komunisme Indonesia

DatDut.Com – Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring menyebutkan bahwa Komunisme adalah paham atau ideologi (dalam bidang politik) yang menganut ajaran Karl Marx dan Fredrich Engels, yang hendak menghapuskan hak milik perseorangan dan menggantikannya dengan hak milik bersama yang dikontrol oleh negara.

Menurut Jimly Asshiddiqie, dalam pengantar buku Mengapa G30 S/PKI Gagal?, negara yang masih setia menganut komunisme ortodoks dan konservatif hingga saat ini hanya Kuba dan Korea Utara. Rusia, Cina, dan Vietnam melakukan modifikasi. Negara-negara ini menjadikan komunisme sebagai landasan politik. Dalam aspek ekonomi, mereka menerapkan pasar bebas.

Benih-benih Komunisme Indonesia pun sempat mengakar dan memiliki sejarah yang cukup panjang. Berikut 5 fase sejarah Komunisme Indonesia:

1. ISDV (Indische Social-Democratische Vereninging)

Hendricus Josephus Franciscus Marie Sneevliet seorang Belanda yang datang ke Nusantara pada tahun 1913 adalah pendiri Indische Social-Democratische Vereninging (Perserikatan Sosial Demokrat Hindia), sebagaimana dikutip dari Arahjuang.com.

Menurut Jimly Asshiddiqie, ISDV merupakan partai beraliran kiri yang berkembang menjadi partai komunis pertama di Asia yang ada di luar negara Soviet. Saat itu, hampir seluruh anggota ISDV adalah orang Belanda. Jadi, mereka berusaha mencari simpati rakyat dalam menanamkan ideologi sosialisnya.

2. Sarekat Islam

Sarekat Islam dulunya bernama Sarekat Dagang Islam (SDI) didirikan pada 16 Oktober 1905 oleh Haji Samanhudi. Organisasi ini merupakan  perkumpulan pedagang-pedagang Islam yang menolak dominasi asing dalam ekonomi rakyat. Persaingan dagang yang sengit saat itu terjadi antara pedagang Islam dan Cina, sebagaimana dikutip dari Gurusejarah.com

ISDV berupaya mencari simpati dari Sarekat Islam (SI) dalam menyebarkan paham kirinya. Akibatnya, hal ini menimbulkan konflik di internal SI. Pada akhirnya, SI terpecah menjadi SI Merah (Komunis) dan SI Putih (Islam).

Nama Semaun, Darsono, Tan Malaka, Muhammad Hasan, dan Alimin mewakili SI Merah, sementara Agus Salim, Cokroaminoto, Abdul Muis dan Suryapranoto mewakili SI Putih. Pada tahun 1920, ISDV telah berhasil mengambil simpati besar dari anggota SI, sebagaimana dinyatakan Jimly.

3. Perserikatan Komunis di Hindia

ISDV secara politik menguat karena mendapat dukungan besar dari SI. Akhirnya, pada Mei 1920 dibentuklah Perserikatan Komunis di Hindia (PKH) dengan ketua Semaun dan Wakil Ketua Darsono, yang kemudian resmi menjadi anggota Komunis Internasional (Komintern), sebagaimana dikutip dari Suara-islam.com.

4. Partai Komunis Indonesia

Kongres Komintern V menegaskan bahwa Komunis harus mengusai seluruh Persatuan Buruh di Dunia. Pada tahun 1924, PKH bermetamorfosis menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI).

Menurut Samsudin dalam Mengapa G30 S/PKI Gagal?, puncak kejayaan PKI terlihat pada tahun 1955 yang menempati posisi keempat setelah PNI, Masyumi, dan NU. Sepuluh tahun kemudian, PKI semakin menguat dengan memilik 4 juta anggota dan didukung oleh 20 juta simpatisan. 30% penduduk Indonesia bergabung bersama PKI.

5. PKI Bubar dan Gagal

PKI dibubarkan dan resmi dilarang hidup di Indonesia pada 12 Maret 1966, sebagaimana dikutip dari Republika.co.id. Soeharto dan Nasution dua orang Jenderal yang berhasil membubarkan PKI mendapat pujian rakyat yang pada waktu itu menuntut pembubaran PKI, retol Kabinet Soeharto, dan penurunan harga.

harisPenulis : Ibnu Harish | Penulis Tetap Datdut.com

Fb : Ibnu Harish

 

Baca Juga:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *