DatDut.Com – Kitab al-Mawaidh al-‘Ushfuriyyah adalah karya Syekh Muhammad bin Abu Bakr al-Ushfury. Rincian riwayat hidup beliau sulit ditemukan. Mungkinkah karena sedikit karya beliau yang tersebar? Entahlah. Untuk Kitab al-Mawa’idh al-‘Ushfuriyyah, yang lebih terkenal sebagai kitab Ushfuriyyah, memang banyak dikaji di berbagai pesantren salaf. Bahkan ada yang menjadikannya sebagai kitab pelajaran madrasah. Sebagian lagi menjadikannya sebagai kitab kajian harian, ada juga yang mengkajinya hanya pada bulan Ramadan dalam paket pengajian kilatan.
Pola penyusunan dan koleksi Hadis-hadis berjumlah 40 hadis sendiri merupakan tren bagi sebagian ulama salaf. Misalnya Imam an-Nawawi yang punya hadis Arba’in. Mereka terinspirasi oleh hadis Rasulullah Saw. yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah Ra., bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Barangsiapa yang menghafal dari umatku 40 hadis tentang perkara agamanya, maka Allah akan membangkitkannya di hari kiamat nanti bersama golongan para fuqaha dan ulama”.
Meskipun para ahli Hadis menilai hadis tersebut daif, namun sebagaimana ijmak ulama, hadis daif masih bisa digunakan sebagai landasan dalam fadhailul a’mal (tambahan keutamaan amaliah). Sebagai kitab Mawa’idh atau nasihat, Ushfuriyyah memiliki sisi unik ketimbang sebagai kitab rangkuman hadis biasa. Apa saja sisi unik tersebut? Berikut 5 ulasannya:
- ADDAI Akan Anugerahkan Sejumlah Penghargaan Bergengsi untuk Dai dan Program Dakwah di TV - 18 November 2023
- Pengumuman Kelulusan Sertifikasi Dai Moderat ADDAI Batch 3 - 2 September 2023
- ADDAI Gelar Global Talk Perdana, Bahas Wajah Islam di Asia Tenggara - 7 Oktober 2022