Menu Tutup

Ketampanan Jadi Penyebab Nabi Yusuf Mendapat Banyak Cobaan

Datdut.Com – Ada banyak cerita terkait kisah-kisah nabi. Tidak akan ada habis-habisnya membicarakan suka dan duka yang dialami para nabi umat Islam. Di antara nabi yang namanya disebut dalam al-Qur’an adalah Nabi Yusuf. Bahkan, kisah-kisah terkait Nabi Yusuf diabadikan di dalam al-Qur’an yang juga bernama surah Yusuf.

Nah, sekarang saya mau mengulas kisah Nabi Yusuf dan mengambil pelajaran-pelajaran berharga dari kisah tersebut.  Allah saja bilang begini, “Kisah tentang Yusuf dan saudara-saudaranya mengandung banyak hikmah loh, bagi mereka yang mau menggalinya” (QS Yusuf [12]: 7). Saya sebut 5 saja, ya? Atau mau lebih? Ah, jangan deh, saya sebutkan 5 saja. Biar gampang diinget dan diamalin. Tengok, yuk!

[nextpage title=”1. Bermimpi Bintang, Matahari, dan Rembulan Bersujud di Hadapannya”]

1. Bermimpi Bintang, Matahari, dan Rembulan Bersujud di Hadapannya

Yusuf bercerita pada ayahnya, “Yah, (tadi malam) aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari, dan rembulan bersujud di hadapanku.” (QS Yusuf [12]: 4) “Nak, jangan ceritakan mimpimu itu ke saudara-saudaramu, karena mereka akan iri padamu dan mem-bully-mu habis-habisan, (dan juga) setan sangat cerdik merayu mereka untuk memusuhimu,” nasihat Ya’kub pada anaknya, Yusuf. (QS Yusuf [12]: 5).

Nah, maksud dua ayat di atas adalah, kecintaan Ya’kub pada Yusuf membuat saudara-saudaranya yang lain iri padanya. Sehingga, saudara-saudaranya berusaha mencelakakannya. Kamu jangan begitu sama saudara-saudaramu yang sukses, ya! Keberhasilan saudaramu kemungkinan besar didapatkan atas jerih payahnya dan kelebihan-kelebihan lain yang dia miliki. Jadi jangan iri, lebih baik jadikan motivasi.

Mimpi ini tentu ilham bagi Nabi Yusuf. Mimpi itu didapatkan tentu karena kebersihan hati Nabi Yusuf. Selain itu, Nabi Yusuf juga keturunan dari nenek moyang yang baik, yaitu keturunan Nabi Ibrahim dan Nabi Ishak. “Nak, suatu saat nanti, kamu akan menjadi orang terhormat, dan menjadi raja Mesir, mungkin itu tafsiran ayah atas mimpimu”, kata Nabi Ya’kub.

[nextpage title=”2. Nabi Yusuf Disakiti Saudara-saudaranya”]

2. Nabi Yusuf Disakiti Saudara-saudaranya

Nabi Yusuf memiliki sebelas saudara. Semuanya adalah saudara tiri, kecuali Benyamin yang merupakan saudara kandung dari ibu mereka bernama Rahel binti Laban. Oh, iya. Saudara Yusuf, Benyamin, bukan Benyamin Netanyahu, ya, Perdana Menteri Israel itu, loh, hehe.

Awal ceritanya begini, nih : Saudara-saudara tiri Yusuf ngerumpi satu dengan yang lain, “Eh, kayaknya, Yusuf dan Binyamin dimanja banget deh sama ayah, daripada kita-kita ini. Padahal, kita kan lebih hebat (dari mereka berdua). Ayah memang pilih kasih banget, ya!” (QS Yusuf [12]: 8). Salah satu saudara tiri Yusuf nyeletuk pada saudaranya yang lain, “Udah, abisin saja tuh si Yusuf atau buang saja dia ke tempat yang jauh dari jangkauan ayah. Habis itu, pasti kalian tidak akan ada saingan lagi dan lebih disayang ayah.”

Akhirnya, rencana jahat itu benar-benar mereka jalankan dan Yusuf pun dibuang dan dipisahkan jauh-jauh dari ayahnya. Itulah cobaan yang dialami Nabi Yusuf. Bukankah Nabi Muhamad pernah bersabda, “Manusia yang ujiannya paling berat adalah para nabi, sahabat, tabiin.” (H.R. Nasai). Oleh karena itu, berbaik sangkalah kalian pada Allah saat diberikan cobaan. Boleh jadi, cobaan itu adalah jalan bagi Allah untuk mengangkat derajatmu.

[nextpage title=”3. Istri Raja Menggoda Nabi Yusuf”]

3. Istri Raja Menggoda Nabi Yusuf

Siapa sih, yang tidak kenal Nabi Yusuf? nabi yang terkenal memiliki paras yang mempesona. Saat Yusuf kecil diasingkan ia ditemukan oleh kafilah dagang dan dijual ke raja Mesir lalu diasuh hingga Yusuf menjadi remaja yang tampan. Hingga suatu saat, istri raja terkesima melihat ketampanan Yusuf.

Seperti ini al-Qur’an merekamnya: Wanita itu (istri raja) mencoba merayu Yusuf, yang saat itu sedang berada dalam (kamar) istana dan mencoba menarik Yusuf dalam dekapannya. Ia pun mengunci pintu rapat-rapat (agar Yusuf tidak dapat kabur). Sini, kamu (Yusuf), tidak usah malu-malu. (Tidak, tuan putri), aku takut pada Allah. Raja pun sudah sangat baik merawat dan mendidikku. (Dan juga) Pengkhianat tidak akan bahagia (dunia maupun akhirat) (QS Yusuf [12]: 23)

Saat kejadian itu, Yusuf muda belum diangkat menjadi nabi. Namun, akhlak dan imannya tetap konsisten tidak ingin melanggar norma agama. Nabi Muhammad SAW juga pernah bilang gini loh, “Ada tujuh orang yang akan dapat pertolongan Allah di hari kiamat nanti, di antaranya adalah seorang pemuda yang diajak berbuat mesum oleh perempuan cantik dan tajir, namun ia menolaknya, “Saya takut pada Allah”.” (H.R. Ahmad)

[nextpage title=”4. Wanita Mesir Melukai Tangan Mereka saat Menatap Ketampanan Yusuf”]

4. Wanita Mesir Melukai Tangan Mereka saat Menatap Ketampanan Yusuf

Berita istri raja dengan Yusuf terdengar banyak orang di sekeliling istana kerajaan. Ibu-ibu Mesir pun ngerumpi dan menggunjing perbuatan istri raja yang mencoba menggoda Yusuf, “Eh, tau ga Ibu-ibu? Kan, istri raja menggoda pembantu mudanya (yang tampan) itu, yang membuatnya kesemsem dan juga jatuh hati. Ih, segitunya ya istri raja (tergoda sama pembantunya sendiri)!.” (QS Yusuf [12]: 30)

Istri raja pun akhirnya mendengar gunjingan itu, ia pun menyuruh abdi dalemnya memanggil ibu-ibu itu berkumpul di istana, menyediakan hidangan, dan memberikan pisau (untuk mengupas buah-buahan). “Yusuf, keluarlah sini,” panggil istri raja. (Ibu-ibu ini ingin melihatmu). Mereka terkesima melihat ketampanan Yusuf, dan mereka pun tak terasa melukai tangan mereka sendiri. “Masya Allah, ini mah malaikat, bukan manusia,” cengang ibu-ibu Mesir. (QS Yusuf [12]: 31)

Nah, mungkin ada pelajaran yang dapat kita ambil dari kisah ketampanan Nabi Yusuf di atas. Ketampanan dan kecantikan seseorang memang terkadang menjadi fitnah bagi pemiliknya dan orang-orang terdekatnya. Makanya, menurut Tuhan, orang mulia bukan lah mereka yang tampan atau cantik, tapi mereka yang taat pada norma agama dan norma sosial-masyarakat. So, kalian yang merasa jelek, ga usah kecewa ya! hehe.

[nextpage title=”5. Nabi Yusuf Menjadi Raja”]

5. Nabi Yusuf Menjadi Raja

“Panggil Yusuf kemari, ” kata raja. “Aku akan menjadikannya sebagai penggantiku,” lanjut raja. (Yusuf pun datang). Raja pun berbincang-bincang bersama Yusuf. “Yusuf, kamu memang cerdas dan jujur,” simpati raja pada Yusuf. (QS Yusuf [12]: 54).

Cobaan yang bertubi-tubi dialami Yusuf membuatnya kuat dan tegar. Akhirnya, ia pun memetik buahnya. Ia menjadi raja Mesir menggantikan raja sebelumnya. Hal tersebut tentu berkat kesabaran, kejujuran, dan kepandaiannya.

Baca Juga:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *