DatDut.Com – Dua dekade belakangan ini umat Islam di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, selalu jadi bulan-bulanan opini yang disebarkan oleh media-media prapagandis yang tujuannya menyerang dan memojokkan umat Islam. Kalau ada kejadian pengeboman, pasti harus umat Islam yang dipersalahkan. Kalau ada peristiwa kekerasaan, pasti umat Islam yang dianggap penyebabnya. Pendeknya, semua yang jelek-jelek pasti dialamatkan pada umat Islam.
Anehnya, ada sebagian Muslim yang ikut-ikutan menyerang saudara sendiri. Bukannya membela, mereka malah berkoar-koar “Islam tak perlu dibela”. Sungguh ketidakadilan dan kepicikan cara berpikir yang akut. Inilah yang menyebabkan sastrawan Syarif Hade menulis puisi yang diberinya judul “Kenapa Harus Muslim”.
Kenapa yang dituduh teroris
Harus Muslim?
Kenapa yang dicap radikal
Harus Muslim?
Kenapa yang diberitakan korupsinya
Harus Muslim?
Kenapa yang disebut intoleran
Harus Muslim?
Kenapa yang diledek sumbu pendek
Harus Muslim?
Kenapa yang dilarang-larang jadi pemimpin
Harus Muslim?
Kenapa yang langsung dipenjarakan setelah jadi tersangka
Harus Muslim?
Kenapa yang tak boleh menuntut haknya
Harus Muslim?
Kenapa yang dilarang memperjuangkan haknya
Harus Muslim?
Kenapa yang gak boleh demo
Harus Muslim?
Kenapa yang gak boleh menunjukkan identitas agamanya
Harus Muslim?
Kenapa yang dibenci menjalankan syariat agamanya
Harus Muslim?
Kenapa yang gak boleh marah kalau agamanya dihina
Harus Muslim?
Kenapa yang dibatasi gerak-geriknya
Harus Muslim?
Kenapa yang diblokir medianya
Harus Muslim?
Kenapa yang dituduh tukang fitnah
Harus Muslim?
Kenapa yang dilabeli warga dunia kelas dua-tiga
Harus Muslim?
Kenapa yang dituduh sok suci
Harus Muslim?
Kenapa semua tuduhan yang jelek-jelek
Harus Muslim?
Kenapa semua ketidakadilan ini
Harus Muslim yang menanggungnya?
Jawabalah dengan cinta dan keadilan
- Pengumuman Kelulusan Sertifikasi Dai Moderat ADDAI Batch 3 - 2 September 2023
- ADDAI Akan Anugerahkan Sejumlah Penghargaan Bergengsi untuk Dai dan Stasiun TV - 18 November 2022
- ADDAI Gelar Global Talk Perdana, Bahas Wajah Islam di Asia Tenggara - 7 Oktober 2022