DatDut.Com – Belakangan pembunuhan karakter terhadap lawan itu dilakukan dalam banyak cara. Salah satunya dengan memberi label-label yang melecehkan, seperti sumbu pendek, gagal paham, otak dengkul, baperan, bodoh, gak berotak, otak udang, pasukan bayaran, pasukan nasi bungkus, gak berpendidikan, rasis, pemecah belah, dan sebutan negatif lainnya yang intinya ingin membunuh karakter lawan.
Padahal, argumen orang-orang yang menyebut begitu, kadang juga tak lebih baik dan tak lebih logis daripada orang yang disebut begitu. Sebetulnya sebutan-sebutan begitu itu, menjadi indikasi kekalapan dan kekalahan dalam adu argumen secara sehat. Orang yang menyebut begitu sengaja menebar kebencian karena kegagalannya berdiskusi dengan baik dan bijak serta gagal menaklukkan lawan diskusi. Nah, yang aneh orang-orang berpendidikan juga melakukan hal itu. Ini jadi tanda gagalnya kewarasan dalam berpikir yang bersangkutan.
Khusus terkait sebutan sumbu pendek, ternyata juga banyak orang yang ngerti agama melakukan hal yang sama untuk menyebut orang-orang yang tidak terima dengan penistaan dan penghinaan terhadap agamanya. Nah, kalau marah gara-gara agamanya dilecehkan dan dinistakan, dianggap sumbu pendek, itu sama artinya menganggap Sayyidina Umar bin Khattab bersumbu pendek?!
Karenanya, sastrawan Syarif Hade menulis puisi berikut sebagai sindiran pada orang-orang yang kerap melontarkan cacian “sumbu pendek”, “bodoh”, “intoleran”, dll untuk membunuh karakter lawan pilihan politik:
Untuk membela kehormatan agamamu
Tak perlu malu kau dianggap bodoh
Karena biasanya orang yang menganggapmu begitu
Dialah sesungguhnya yang bodoh
Atau kalau tidak biarlah Tuhan yang akan membuatnya bodoh
Sebagai karma atas anggapannya itu
Untuk melawan penista agamamu
Tak usah gusar kau disebut sumbu pendek
Karena biasanya orang yang menyebutmu begitu
Dia malah sebetulnya tak punya sumbu
Atau kalau tidak biaralah Tuhan yang memendekkan sumbunya
Sebagai hukuman atas sebutannya itu
Untuk menghadapi orang yang tak toleran pada agamamu
Tak usah takut kau dicap tidak toleran
Karena biasanya orang yang mencapmu begitu
Dia malah sebetulnya orang yang tersiksa
Atau kalau tidak biaralah Tuhan yang menyiksanya dengan toleransinya
Sebagai azab atau capnya itu
- Pengumuman Kelulusan Sertifikasi Dai Moderat ADDAI Batch 3 - 2 September 2023
- ADDAI Akan Anugerahkan Sejumlah Penghargaan Bergengsi untuk Dai dan Stasiun TV - 18 November 2022
- ADDAI Gelar Global Talk Perdana, Bahas Wajah Islam di Asia Tenggara - 7 Oktober 2022
jaman sekarang orang di beri nasihat malah ngamuk.
cukuplah sampaikan apa yang harus disampaikan.
Sahabat Umar bin Khatab orang keras terhadap musuh Islam dan Beliau juga menerima keritikan dari rakyatnya bahkan Belaiau takut kalau rakyatnya tidak mengkritik. Jangan seperti orang yang selalu mengkritik orang tetapi orang tersebut tidak mau di kritik
sekarang jaman semakin semrawut.. tanda2 akhir zaman..