Menu Tutup

K.H. Anwar Zahid, Dai Kondang asal Jawa Timur yang Lucu, Merakyat, dan Gaul

DatDut.Com – Namanya sangat terkenal di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Di tahun-tahun belakangan ini hampir acara keagamaan besar di kota-kota hingga pelosok desa, selalu menghadirkan sosoknya.

Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Kini masyarakat Jawa Timur dan Jawa Tengah tak lagi mendatangkan dai-dai kondang dari Jakarta. Mereka tak lagi menghadirkan dai-dai yang kerap nongol di layar televisi.

Ada sosok dai yang belakangan begitu dinanti kedatangannya. Dai yang sebelumnya di Youtube dikenal sebagai “Ustad Gaul”, kini menjelma jadi dai sejuta umat. Tidak lagi hanya kawasan timur dan tengah Pulau Jawa, tapi kini sudah merambah kawasan lain di luar Pulau Jawa, bahkan hingga ke Luar Negeri.

Ceramah-ceramahnya di Youtube ditonton tidak hanya ribuan, tapi hingga ratusan ribu. Isi ceramahnya yang berisi, namun disampaikan dengan bahasa sederhana, segar, lucu, dan merakyat. Singkatnya, dia jadi idola baru.

Dialah K.H. Anwar Zahid, yang punya nama lengkap Achmad Anwar Zahid. Lahir pada tahun 1974 di Dusun Patoman, Desa Simorejo, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro. Berikut ini hal-hal yang perlu diketahui publik tentang sosoknya yang diolah dari beberapa sumber, seperti Wikipedia dan berbagai blog:

1. Tema dan Gaya Ceramahnya

Ceramah yang dia sampaikan biasanya bertemakan ubudiyah, amaliyah dan syari’ah yang disajikan dengan bumbu-bumbu guyonan. Sehingga ceramah tersebut dapat merangkul berbagai lapisan masyarakat mulai anak-anak, remaja sampai dengan orang tua.

2. Anwar Zahid Kecil

Di masa kecilnya, layaknya anak-anak kecil yang lain, waktunya juga dibuat untuk bermain bersama teman-temannya.  Dan dalam masalah agama, guru  pertamanya dalam mengenal Islam adalah orang tua kandungnya sendiri sampai usia SD, khususnya abahnya, seorang kyai di kampungnya.

3. Alumni Pesantren Langitan

Pada tahun 1988, Kyai Anwar Zahid Muda sempat menimba ilmu di Pondok Pesantren Langitan, sebuah pondok terkenal di Jawa Timur. Selain ngaji, dia juga bermaksud untuk mencari berkah kepada pengasuhnya, K.H. Abdullah Faqih. Di Pondok Langitan, Anwar Zahid muda belajar ilmu agama, baik ilmu fiqih, tasawuf, dan ilmu Alquran.

4. Ketika Memasuki Usia SMA

Memasuki usia SMA, proses mencari ilmu dilanjutkan ke Gresik untuk memperdalam ilmu Alquran dan menghafalnya. Orangtuanya sowan ke Pengasuh Pondok Pesantren Langitan untuk mengutarakan maksud dan tujuannya ke Gresik. Restu pengasuh yang telah diperoleh  meyakinkan Anwar Zahid muda untuk melangkahkan kakinya untuk hijrah ke Pondok Pesantren ”APTQ”, Sampurnan, Bungah, Gresik.

5. Jadwal Ceramah yang Padat

Sudah menjadi rahasia umum jadwal ceramahnya dalam setahun selalu penuh. Bahkan, dalam sehari dia bisa saja memberikan ceramah di berbagai tempat sampai melebihi kapasitas jadwal yang ditentukan.

“Dulu sebelum tahun 2014, sehari sempat mencapai 6 sampai 7 tempat, itupun berbeda daerah atau kota, pokoknya waktu dan tenaganya nutut,” jelasnya.

Sejak 2014, Kyai Anwar Zahid mendirikan majelis taklim di pondok pesantren asuhannya sendiri yang ditujukan untuk masyarakat sekitar. Nama majelis taklimnya Maqoomam Mahmudah yang dilaksanakan setiap malam Jum’at.

Beberapa sumber menyebutkan, untuk mengundangnya, pengundang hingga antri. Dan, tidak bisa langsung menentukan tanggal. Karena jadwalnya sudah penuh untuk 3 tahun ke depan. Jadi, bila mau mengundang, menunggu 3 tahunan.

6. Qulhu Ae Lek Kesuwen

“Qulhu ae lek kesuwen” yang merupakan perpaduan potongan surah al-Ikhlas, menjadi salah satu ciri khas ceramahnya. Secara sederhana arti kata-kata itu adalah “baca surah al-Ikhlas saja kalau kelamaan”. Di Jawa Timur dan Jawa Tengah, kalimat ini terkenal dan dihapal baik anak-anak maupun dewasa.

Baca Juga:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *