Menu Tutup

Ini 5 Klarifikasi UIN Sunan Kalijaga terkait Keterlibatan Mahasiswanya dalam Acara Natal

DatDut.Com – Sebelumnya ramai diberitakan bahwa 14 orang mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta mengikuti acara Natal. Di antara media yang memberitakannya adalah Beritamuallaf.com, Nahimunkar.com, Edenianews.com.

Ketiga media ini dalam uraiannya mengaitkan perihal kedatangan mahasiswa tersebut dengan istilah pemurtadan. Sementara itu, Merdeka.com hanya menyampaikan bahwa 14 mahasiswa dan mahasiswi UIN Sunan Kalijaga itu ikut ibadah malam Natal di gereja di Solo.

Tentu, berita tersebut mengundang perhatian khusus dari pihak UIN Sunan Kalijaga. Seperti dikutip dari uin-suka.ac.id, Wakil Rektor (Warek) Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, UIN Sunan Kalijaga (Suka) Yogykata, mengklarifikasi berita tersebut. Berikut 5 penjelasannya:

1. Berita Tendensius

Menurut Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama UIN Sunan Kalijaga, pemberitaan media terkait keterlibatan 14 mahasiswanya sangat tendensius dan cenderung sensasional, bahkan dapat mengarah pada adu domba serta memecah belah umat. Menurutnya, pemberitaan tersebut hanyalah sebagian dari fakta dan kronologi yang ada secara keseluruhan.

2. Mahasiswa Sedang Lakukan Observasi

14 mahasiswa dan mahasiswi tersebut hanya menyaksikan prosesi Natal, bukan mengikuti. Mereka adalah para mahasiswa dan mahasiswi prodi S2 Agama dan Filsafat Fakultas Ushuluddin, konsentrasi Studi Agama dan Resolusi Konflik pada mata kuliah Studi Alquran dan Perbandingan Kitab Suci agama-agama. Mereka sedang melakukan observasi lapangan tentang prosesi Natal sebagai bagian dari proses akademis-ilmiah. Mereka juga melakukan kegiatan demikian pada prosesi Waisak, Nyepi, dan Imlek.

3. Dr. Wahyu Nugroho Bukan Alumni UIN

Merdeka.com mencoba mengklarifikasi terkait mengapa mahasiswa dan mahasiswi UIN Sunan Kalijaga tersebut memilih gereja di Solo, bukan di Yogyakarta. Menurut salah satu mahasiswa tersebut, mereka memiliki akses ke gereja di Solo melalui Dr. Wahyu Nugroho, Pendeta di gereja tersebut, sekaligus dosen Luar Biasa dalam team teaching mata kuliah di atas.

“Berita yang menyebutkan bahwa beliau alumni UIN Sunan Kalijga yang berpindah agama dan menjadi pendeta adalah TIDAK BENAR. Beliau adalah dosen tetap di Fakultas Teologi Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta, dalam bidang Islamologi dan Dialog Agama-Agama. Beliau lulusan dari Rostock University Jerman tahun 2014 pada Konsentrasi Religious Studies, khususnya pada Kajian Tasawuf Islam,” tulis Warek UIN Suka.

4. Objektifitas Penelitian, Bukan Ibadah Natal

Warek UIN Suka menegaskan bahwa bahwa sebagai lembaga kajian akademik, UIN Sunan Kalijaga menjunjung tinggi objektifitas pengetahuan dari sumbernya. Oleh sebab itu, pada Prodi Perbandingan Agama, para dosen yang mengajar agama Kristen, Katolik, Budha, Hindu dan yang lainya berasal dari masing-masing agama tersebut. Selain itu, para mahasiswa pun sudah mengklarifikasi melalui Merdeka.com atas tuduhan-tuduhan yang tendensius tersebut.

5. Harapan Wakil Rektor UIN Suka

Warek UIN Suka berharap agar para pihak waspada dengan pemberitaan sensasional semacam itu dan arif menyikapi dengan melakukan check and recheck kebenaran berita tersebut serta tidak memberikan komentar yang dapat menimbulkan keresahan masyarakat.

“Demikian klarifikasi ini disampaikan agar dapat meredakan kesalahpahaman dikalangan umat Islam dan ketegangan antar umat beragama di Indonesia. Mari kita bersama-sama saling menghormati dan saling memahami perbedaan secara bijak dan damai dalam semangat kebangsaan Bhineka Tunggal Ika. Mohon kiranya semua pihak dapat membantu menyebarkan klarifikasi ini. Terima kasih atas kerjasamanya,” pungkas Warek UIN Suka dalam laman resmi universitas.

harisPenulis : Ibnu Kharish | Penulis Tetap Datdut.com

Fb : Ibnu Harish

 

Baca Juga:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *