Menu Tutup

Identitas dan Ciri Para Pengamal Islam Nusantara

DatDut.Com – Beberapa waktu lalu topik terkait Islam Nusantara sedang hangat dibicarakan di mana-mana. Belakangan ketika dikeluarkannya Perppu pembubaran ormas tertentu, isu ini kembali menghangat. Termasuk di acara Indonesia Lawyers Club (ILC).

Ada yang menolak, juga tidak sedikit yang mendukung. Yang menolak beranggapan bahwa Islam Nusantara adalah kepanjangan tangan dari Islam Liberal, yang jaringannya disebut Jaringan Islam Liberal (JIL). Orang-orang yang mendukung ide Islam Nusantara disebut JIN (Jaringan Islam Nusantara).

Padahal, memahami Islam Nusantara tidak serumit yang dipaparkan pihak-pihak yang tidak mendukungnya. Di sinilah perlunya mengetahui 5 identitas dan ciri Islam Nusantara seperti berikut:

1. Mengakui Pancasila dan UUD 45 sebagai Dasar Bernegara

Islam Nusantara adalah satu-satunya “Islam” yang mengakui Pancasila dan UUD 45 sebagai ideologi Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Sebetulnya tidak ada ruginya kok ketika sebagai Muslim mengakui Pancasila dan UUD 45. Toh faktanya kita masih bebas melaksanakan ibadah kita kepada Allah.

2. Mengayomi Minoritas

Bangga atas keislaman kita, harus! Namun, keberislaman kita janganlah menjadi penghambat umat lain beraktivitas, apalagi beribadah. Menjadi Islam Nusantara, berarti mesti menghargai dan mengayomi minoritas. Menjadi minoritas jelas tidak enak. Karenanya, mereka perlu diayomi.

3. Mencintai Para Wali dan Para Kiai

Mencintai para wali dapat diimplementasikan dengan banyak cara. Misalnya berziarah ke makam-makam mereka. Kalau belum sempet menziarahi makam para wali, cukup berziarah ke makam pada ulama dan kiai . Yang terpenting, jangan lupa mengirimi, minimal, bacaan al-Fatihah untuk mereka.

4. Mengamalkan B3

Sebagai Muslim Nusantara, kita harus mempunyai ciri khusus dari Muslim yang lain dalam berbusana. Misalnya, ciri Muslim Nusantara itu: (1) bersarung, (2) berpeci, (3) berbatik atau berkoko (B3). Itu buat yang cowok.

Buat wanita juga harus mengamalkan B3 ya: (1) berkerudung sewajarnya (tidak menutupi wajah), (2) berdandan alakadarnya, dan (3) berpakaian sopan dan tidak ketat. Lagian, Nabi juga tidak pernah menyuruh umatnya untuk memakai jenis pakaian tertentu.

5. Mengamalkan Ritual harian, Mingguan, Bulanan, dan Tahunan

Ada beberapa ritual khas Islam Nusantara. Ada yang harian, mingguan, bulanan, dan tahunan. Ritual harian misalnya membaca tawasul, minimal al-Fatihah, untuk kedua orang tua, guru, dan semua umat Islam.

Muslim Nusantara biasanya mengamalkan ritual mingguan yang disebut dengan tahlilan, isinya membaca surat-surat Alquran, seperti Yasin, al-Ikhlash, Al-Falaq, An-Nas dan seterusnya, yang setiap minggunya dilaksanakan pada malam Jumat.

Untuk ritual bulanan, biasanya Muslim Nusantara membaca Manaqib Syaikh Abdul Qadir Jailani. Sementara itu, untuk ritual tahunan, biasanya mereka merayakan Maulid Nabi dan haul ulama.

Baca Juga:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *