Menu Tutup

Hentikan Bermain #SkipChallenge! Ini 5 Bahayanya

DatDut.Com – Ulah para remaja memang aneh-aneh. Ada saja permainan yang mereka lakukan untuk sekedar bersenang-senang. Bahkan kadang permainan yang berbahaya sekalipun. Didukung dengan mudahnya akses internet, mereka baru-baru ini menemukan permainan baru yang menantang, Skip challenge.

Terpancing viralnya video bertagar #Skipchallenge di media sosial membuat para remaja dan pelajar tertantang untuk melakukan aksi serupa dan mengunggahnya ke media sosial. Tak hanya dilakukan oleh para remaja di sekolah, bahkan ada sebuah video di Twitter mempertontokan aksi skip challenge dilakukan pada bocah di masjid.

Skip Challenge merupakan permainan menantang untuk cara menghilangkan kesadaran diri selama beberapa saat. Caranya adalah dengan menekan dada dengan kuat selama beberapa saat hingga sulit bernafas.

Untuk memperkuat tekanan biasanya permainan ini melibatkan beberapa orang teman untuk menekan dada pemain yang bersandar di tembok. Skip challenge di barat terkenal juga dengan istilah pass out challenge dan sudah pernah tren di Inggris pada tahun 2005. Jadul sekali ya?

Nah, karena sudah jadul dan baru tenar di Indonesia akhir-akhir ini, sebaiknya Anda tahu 5 fakta berikut ini tentang permainan skip challenge:

1. Menyebabkan Kerusakan Otak

Bahaya akibat tekanan di dada untuk mendapatkan efek pingsan sesaat karena kukurangan oksigen ternyata tidak semudah yang terlintas. Tekanan tersebut tidak mengobah pola jantung namun menghalangi napas sehingga darah kekurangan oksigen. Fenomena ini di sebut dengan hipoksida dalam dunia medis.

Ternyata saat seseorang mengalami hipoksia, bagian otaklah yang pertama kali akan terdampak. Efek dan sensasi kejang-kejang yang terjadi pada pemain skip challenge bisa berakibat pada rusaknya otak.

Seperti dilansir Kompas (10/3/’17), dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dari Rumah Sakit Harapan Kita, Yoga Yuniadi, menjelaskan bahwa hipoksia bisa menyebabkan kerusakan otak.

“Hipoksia otak bila terjadi 4 menit akan menyebaban kerusakan otak yang bersifat permanen,” kata Yoga.

2. Membuat Ketagihan

Sensasi pingsan sesaat seperti mabuk yang terjadi pada pelaku Skip Challenge ternyata bisa membuat ketagihan. Apalagi permainan ini tanpa melibatkan narkoba maupun minuman keras. Seperti diungkapkan seorang profesor pakar paru-paru dan pernafasan, Faisal Yunus pada BBC (10/3/’17).

“Ketika orang akan pingsan, otaknya kekurangan oksigen. Dalam keadaan itu, dia tidak merasakan rasa sakit, rasa stres, atau rasa ketakutan. Itu hilang. Mungkin orang tertentu terasa lebih enak terbebas dari stres sehari-hari, atau depresi. Kalau begini kan seakan-seakan terbebas,” ungkapnya.

3. Ada Bermacam Cara

Skip Challenge sebenarnya adalah salah satu cara dari permainan pass out challenge yang pernah trending di Barat. Pada berbagai video yang beredar, cara yang digunakan adalah salah satu jenis pass out challenge. Sementara cara lain adalah dengan bernapas cepat selama sekitar semenit lalu memasukkan jempol ke dalam mulut untuk menahan pernapasan.

4. Sudah Memakan Korban

Aneh memang jika remaja kita justru melakukan permainan yang sebenarnya sudah ditinggalkan di negara-negara yang pernah ramai melakukannya. Itu tak lepas dari peran internet di mana para remaja mendapatkan video pass out challenge atau skip challenge dari Youtube maupun media sosial.

Laman Nydaylynews.com pada 22 Desember 2016 melansir kematian seorang bocah berumur 11 tahun usai bermain pass out challenge. Laman yang sama juga mengutip laporan The Dangerous Behaviors Foundation, sebuah lembaga nirlaba yang fokus pada program edukasi terhadap para orang tua terkait perilaku berbahaya para remaja.

Lembaga tersebut melansir, hingga Oktober 2016 di Amerika telah ada 26 laporan kematian karena permaian pass out challenge. Total sejak tahun 2007 telah ada 126 korban meninggal akibat permainan pass out challenge atau skip challenge ini.

5. Permainan Terlarang

Maraknya permainan yang divideokan dan diunggah di media sosial mengundang sorotan berbagai pihak. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Prof. Muhadjir Effendy akhirnya memberikan instruksi pada segenap guru/wali kelas agar melarang siswa atau peserta didiknya melakukan permainan skip challenge.

“Kepala guru, terutama wakil kepala sekolah kesiswaan untuk memantau dan melarang anak-anak untuk melakukan itu (bermain Skip Challenge),” kata Mendikbud Muhadjir, seperti dilansir Antara (10/3/’17) saat mengisi kuliah umum bertajuk “Strategi Penguatan LPTK Dalam Menyiapkan Guru Masa Depan” di UPI Kota Bandung, Jumat.

Demikian 5 fakta bahayanya bermain skip challenge ataupun pass out challenge. Tentunya banyak permainan lain yang lebih aman bukan?

Baca Juga:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *