Datdut.Com – Gus dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti nama julukan atau panggilan kepada laki-laki untuk orang Jawa. Namun, kata Gus maknanya menjadi menyempit dalam komunitas tertentu.
Kata Gus dalam komunitas pesantren salaf berarti panggilan kepada anak laki-laki pengasuh pesantren atau kiai. Panggilan Gus pada anak kiai biasanya hanya digunakan di Jawa saja. Nah, berikut saya sebutkan 5 Gus nyentrik, alias memiliki ciri khas dan pemikiran-pemikiran yang orang anggap nyeleneh.
1. Gus Dur
Gus Dur merupakan cucu Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari pendiri Nahdhatul Ulama (NU). Gus Dur merupakan ulama, budayawan, politikus yang memiliki gagasan pluralisme, yang selalu melindungi kaum minoritas. Namun, tidak semua orang senang dan menerima pemikiran-pemikirannya.
Saat menjadi presiden, ia memiliki gagasan untuk menjalin hubungan diplomatik dengan Israel. Tentu, hal ini ditentang habis-habisan oleh kelompok Islamis. Hingga saat ini, satu-satunya ulama yang menjadi presiden hanyalah Gus Dur.
2. Gus Miek
Ia bernama Hamim Thohari Jazuli yang merupakan putra pendiri Pesantren Al-Falah Ploso, Kediri. Ia memiliki pemikiran unik dan nyentrik dalam berdakwah. Ia tidak segan bercengkrama dengan para penikmat hiburan malam di diskotek, bar, dan lain sebagainya. Menurut Gus Miek, semua manusia memiliki potensi untuk memperbaiki diri. Bukankah Allah Maha Pengampun?
3. Gus Mus
Gus Mus, sapaan akrab Kiai Musthofa Bisri, sebagai ulama yang juga budayawan memiliki kemahiran dalam berpuisi dan melukis. Jarang sekali seorang kiai memiliki kepandaian dalam bidang tersebut.
Suatu saat, Gus Mus pernah melukis karya yang diberi judul ‘Berdzikir Bersama Inul’. Dalam lukisan tersebut, beberapa kiai mengelilingi Inul yang sedang goyang ngebor. Sebenarnya, pembuatan lukisan tersebut bertujuan untuk mengajak umat Islam Indonesia berzikir yang dengan Inul sebagai ikon pada waktu itu.
4. Gus Nuril
Nama lengkapnya Nuril Arifin Hussein, yang akrab disapa dengan panggilan Gus Nuril. Tidak tanggung-tanggung dan segan-segan, Gus Nuril secara santai masuk ke gereja untuk menyampaikan ceramah. Bahkan, dalam ceramahanya tersebut Gus Nuril membolehkan Allah dipanggil dengan nama baik apa saja.
Beliau mengutip salah satu ayat Alquran, “Allah memiliki Asmaul Husna (nama-nama yang baik). Maka berdoalah dengan nama-nama itu” (QS. Al-A’raf [7]: 18). Menurut Gus Nuril, Allah boleh dipanggil dalam bahasa apa pun selagi memiliki arti baik. Tentu, pemikiran seperti ini langsung ditentang habis-habisan oleh Habib Rieziq Shihab, Pentolan FPI.
5. Gus Ulil
Ulil Abshar Abdalla adalah nama panjangnya, yang biasa dipanggil dengan Gus Ulil. Ia adalah menantu dari Kiai Musthofa Bisri, yang akrab dipanggil Gus Mus. Ia merupakan tokoh Jaringan Islam Liberal (JIL) yang mengkampanyekan pembelaan terhadap hak-hak minoritas di Indonesia, sekalipun dianggap sesat oleh pemikiran mainstream. Ia giat membela Ahmadiyah dan Syiah dalam tulisan-tulisannya.
- Pengumuman Kelulusan Sertifikasi Dai Moderat ADDAI Batch 3 - 2 September 2023
- ADDAI Akan Anugerahkan Sejumlah Penghargaan Bergengsi untuk Dai dan Stasiun TV - 18 November 2022
- ADDAI Gelar Global Talk Perdana, Bahas Wajah Islam di Asia Tenggara - 7 Oktober 2022