Menu Tutup

Ini 5 Hal yang Perlu Diperhatikan terkait Salat Gerhana Matahari

DatDut.Com – Sesuai himbauan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Kementerian Agama, hari ini umat Islam di Indonesia, dianjurkan untuk melaksanakan salat gerhana matahari.

Salat gerhana matahari ini dalam istilah fikih disebut sebagai salat kusuf, sementara salat gerhana bulan disebut sebagai salat khusuf. Mengenai tata cara melaksanakannya, beberapa hari ini sudah banyak beredar di masyarakat, terutama melalui media sosial, baik berupa gambar maupun narasi.

Tulisan ini lebih menyoroti hal-hal yang perlu diperhatikan saat melakukan salat gerhana ini. Apa saja hal-hal tersebut? Berikut 5 hal penting yang perlu diperhatikan saat melakukan salat gerhana:

[nextpage title=”1. Kapan Salat Gerhana Matahari Dilakukan”]

1. Kapan Salat Gerhana Matahari Dilakukan

Karena gerhana matahari terjadi di siang hari, maka salat sunah kusuf hanya dilakukan pada siang hari. Tidak ada batasan waktu tertentu di siang harinya. Yang jelas salat ini bisa dilakukan selama matahari masih gerhana sampai matahari kembali tampak terang seperti semula.

[nextpage title=”2. Cara Mengerjakan Salat Sunah Kusuf”]

2. Cara Mengerjakan Salat Sunah Kusuf

Salat kusuf dianjurkan dilakukan secara berjamaah. Jumlah rakaatnya dua rakaat. Salat ini sebaiknya dilakukan di dalam masjid dengan dua kali rukuk.

Rukuk yang pertama disunahkan lebih lama daripada rukuk yang kedua dan pada tiap rakaatnya imam dianjurkan mengeraskan bacaannya.

Sebetulnya ada dua cara mengerjakan salat ini. Pertama, mengerjakan salat dua rakaat seperti biasa. Kedua, mengerjakan salat dua rakaat dengan 4 kali rukuk dan 4 kali sujud. Bacaan rukuk dan sujudnya sama seperti yang dibaca saat rukuk dan sujud di salat lainnya. Hanya dianjurkan rukuk dan sujudnya lebih lama.

Lalu setelah salat selesai, imam berkhutbah dua khutbah. Di antara dua khutbah itu imam melakukan khutbah sambil duduk dan meminta para makmun untuk bersedekah, bertobat, dan berdoa.

[nextpage title=”3. Anjuran dari Alquran terkait Mengerjakan Salat Sunah Kusuf”]

3. Anjuran dari Alquran terkait Mengerjakan Salat Sunah Kusuf

Anjuran mengerakan salat sunah kusuf bisa ditemui pada firman Allah Swt. berikut: “Sebagian dari tanda-tanda kebesaran Allah adanya malam, siang, matahari, dan bulan. Karenanya, janganlah kalian bersujud kepada matahari dan jangan pula bersujud pada bulan, tetapi bersujudlah pada Allah yang menciptakan semuanya itu apabila hanya kepada-Nya kalian menyembah,” (QS Fushilat [41]: 37).

[nextpage title=”4. Anjuran dari Hadis terkait Mengerjakan Salat Sunah Kusuf”]

4. Anjuran dari Hadis terkait Mengerjakan Salat Sunah Kusuf

Rasulullah Saw. bersabda, “Matahari dan bulan itu tanda-tanda kebesaran Allah Swt. Gerhana matahari dan bulan bukan menjadi pertanda mati dan hidupnya seseorang. Karenanya, apabila kamu melihat terjadi gerhana, berdoalah pada Allah Swt. dan salatlah sampai gerhana selesai.”

Rasulullah Saw. bersabda seperti itu karena tatkala putra Nabi Saw. yang bernama Ibrahim meninggal di Madinah pada bulan kesepuluh Hijriah, tiba-tiba terjadi gerhana matahari. Kemudian, masyarakat berkomentar gerhana itu disebabkan meninggalnya putra beliau (HR Al-Bukhari dan Muslim).

[nextpage title=”5. Bacaan Surah yang Dianjurkan pada saat Salat Kusuf”]

5. Bacaan Surah yang Dianjurkan pada saat Salat Kusuf

Pada bagian pertama rakaat pertama dianjurkan membaca surah Al-Fatihah dan surah Al-Baqarah. Pada bagian kedua rakaat pertama dianjurkan membaca surah Al-Fatihah dan surah Ali Imran.

Pada bagian ketiga rakaat kedua dianjurkan membaca surah Al-Fatihah dan surah An-Nisa. Pada bagian keempat rakaat kedua dianjurkan membaca surah Al-Fatihah dan surah Al-Ma’idah atau juga bisa membaca surah-surah yang lain.

Baca Juga:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *