Menu Tutup

Gafatar Pilih Kalimantan sebagai Tempat Kumpul Komunitasnya karena 5 Hal Ini

DatDut.Com – Media online masih ramai memberitakan Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Ditemukannnya beberapa anggota keluarga yang ikut bergabung dengan organisasi ini membuat curiga banyak pihak. Pasalnya, sebagian dari mereka enggan kembali lagi ke kampong halaman masing-masing. Padahal sebelumnya hidup mereka sudah sejahtera di tempat tinggal sebelumnya.

Terbukti beberapa anggota organisasi ini adalah dokter, di antaranya dokter Rica, yang akhirnya ditemukan di Kalimantan setelah suaminya melapor ke pihak kepolisian. Anehnya, dokter Rica ini tidak pamit sama sekali meninggalkan suaminya. Dokter itu hanya meninggalkan pesan melalui secarik kertas (Baca: Ini 5 Fakta tentang Organisasi Gafatar yang Harus Anda Ketahui). Pertanyaannya, mengapa Kalimantan yang dipilih oleh organisasi Gafatar ini? Baca 5 penjelasan berikut ini:

1. Lahannya Lebih Subur dan Banyak yang Kosong

Organisasi Gafatar memiliki istilah eksodus, yaitu hijrah ke suatu tempat untuk membangun sebuah peradaban baru. Mantan Ketua Umum Gafatar, Mahful M Tumanurung, mengatakan bahwa Kalimantan letaknya strategis untuk bertani. Selain tanahnya yang subur, harga jual beli tanah di sana juga masih terjangkau, seperti dikabarkan Merdeka.com. Hal itu sudah diprogramkan oleh para anggota Gafatar untuk menjadikan Kalimantan sebagai pilot proyek.

2. Ingin Membentuk Kedaulatan Pangan

Sebagian orang yang bergabung dan berkumpul di Mempawah, Kalimantan Barat, ternyata tidak sadar bahwa dirinya sedang bergabung dengan organisasi Gafatar yang sudah dilarang pemerintah. Mereka yang bergabung di sana sebagian karena motif ekonomi. Di antara program Gafatar adalah melakukan pemekaran wilayah untuk mencari anggota sebanyak-banyaknya, dan pemberdayaan lahan pertanian serta bercocok tanam.

Konon, program ini bertujuan membantu pemerintah dalam ketahanan pangan. Menurut Mahful, Indonesia akan terancam krisis pangan pada masa mendatang. Karenanya, Gafatar ingin membantu pemerintah dalam menjalankan program ini. Program ini juga dilakukan dengan kesadaran para anggotanya, seperti dikabarkan Tempo.co.

3. Lebih Aman

Utang Ranuwijaya, Ketua Komisi Pengkajian dan Penelitian Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengatkan bahwa aliran keagamaan menyimpang banyak berkembang di daerah subur. Hal itu dipantau MUI sejak 1995, termasuk Gafatar. Selain itu, aliran keagamaan yang sudah dilarang pemerintah ini merasa lebih aman berada di Kalimantan daripada daerah lainnya, seperti Pulau Jawa, seperti dikutip dari Tribunews.com.

4. Mengikuti Mushadeq

Pria yang pernah bermasalah karena menistakan agama karena mengaku Nabi ini ternyata menjadi pemimpin spiritual para anggota Gafatar. Pada tahun 2006 lalu, Ahmad Musadeq yang memiliki nama asli Abdussalam mendirikan sebuah gerakan yang bernama Al-Qiyadah Al-Islamiyah untuk mengajak para pengikutnya untuk meyakini ajaran sesat yang dibawanya.

Aliran Al-Qiyadah Al-Islamiyah dinyatakan sesat oleh MUI (Majelis Ulama Indonesia) pada tahun 2007. Setahun kemudian, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memvonis Musaddeq 4 tahun penjara dipotong masa tahanan atas pasal penodaan agama, seperti dikabarkan Okezone.com

5. Agenda Politik

Kapolda Kalimantan Barat, Brigjen Arief Sulistyanto, menemukan fakta bahwa timnya menemukan dokumen yang mengindikasikan adanya struktur pemerintahan sendiri mulai dari gubernur, bupati, hingga kepala dinas. Arief menegaskan bahwa anggota Gafatar yang berada di Kalimantan itu merupakan korban.

Saat ada amukan massa, tidak ada satu pun pemimpin Gafatar yang berada di sana. Kepolisian juga menemukan buku-buku ajaran Milah Abraham dengan Musadeq sebagai nabi, seperti dikabarkan Detik.com. Bahkan ada rumor mengatakan bahwa para pendiri Gafatar ini ingin membuat negara sendiri.

harisPenulis : Ibnu Kharish | Penulis Tetap Datdut.com

Fb : Ibnu Kharish

 

Baca Juga: