Menu Tutup

Ini Fakta Sebenarnya di Balik Video Viral Puluhan Ribu tentang FPI yang Dikeroyok GMBI

DatDut.Com – Meskipun kerusuhan antara FPI dan GMBI beberapa hari lalu berakhir dengan kesepakatan damai dan menjaga keadaan tetap kondusif, rupanya ada saja pihak-pihak yang menyebar provokasi. Dan memang meskipun secara kesepakatan berdamai, namun tampak masih banyak simpatisan masing-masing kubu yang kurang puas.

Salah satu provokasi paling viral saat ini adalah sebuah video yang diunggah di Facebook oleh Fhenny Zhoe pada 16 Januari lalu. Lihat screenshotnya di sini  jika ternyata status tersebut telah dihapus pemiliknya.

Dalam jangka 4 hari sejak diunggah, saat tulisan ini dibuat, video tersebut telah dibagikan hingga 29 ribuan, ditanggapi hingga 2,9 ribu, dan mendapat komentar hingga 1,4 ribuan.

Video berdurasi 33 menit itu menampilkan seorang anggota FPI yang bersimbah darah di antara kerumunan pengeroyok dan polisi yang menyelamatkannya. Seorang petugas dibantu warga segera mengevakuasi anggota FPI tersebut ke mobil bak terbuka untuk segera diselamatkan. Saat yang sama tampak juga beberapa warga yang masih menyempatkan diri menendang korban yang tak berdaya.

SALAH 1 BUKTI GMBI MENGANIAYA ANGGOTA FPI SEBARKAN BIAR SAMPAI KE POLRI *****,” tulis Fhenny dengan full huruf kapital. Tanda bintang adalah sensor kami untuk kata-kata tak pantas yang aslinya tertulis disana.

Karena pesan panas itulah emosi pembaca segera terbakar. Apalagi memang dalam kerusuhan beberapa waktu lalu ada anggota FPI yang dikeroyok. Mobil milik massa FPI juga mengalami kerusakan.

[nextpage title=”Fakta tentang Video”]

Fakta tentang Video

Ternyata, video yang diunggah dan diviralkan tersebut bukanlah kejadian rusuh antara FPI dan GMBI. Akan tetapi video tersebut adalah video kerusuhan FPI dengan warga di Sukorejo, Kendal tahun 2013. Videonya dapat dilihat di Youtube pada Channel ini.

Berita dan kronologi kericuhan tersebut bisa Anda baca selengkapnya di Kompas. Singkatnya, bentrokan yang terjadi antara FPI dan masyarakat adalah buntut dari aksi sweeping yang dilakukan oleh massa FPI pada Rabu (17/7/2013) sekitar pukul 15.00 WIB.

Massa FPI saat itu melakukan sweeping di Lokalisasi Sarem dan beberapa tempat hiburan lain di Kecamatan Sukorejo. Di tengah aksi ada perlawanan dari warga sehingga satu mobil FPI dirusak. Kerusuhan itu masih berbuntut sampai hari Kamis saat massa FPI kembali datang. Namun kali ini mereka hanya berkeliling kampung dalam kawalan polisi.

Kerusuhan mulai terjadi saat warga yang telah bersiap sejak pagi berkumpul di bundaran Sukorejo. Meski sudah berhasil diredakan polisi, sayangnya saat pulang salah satu mobil yang dinaiki anggota FPI terlibat insiden kecelakaan yang menewaskan seorang ibu yang memboncengkan anaknya.

Kemarahan warga tak terbendung. Mereka mengejar dan membakar salah satu mobil massa FPI. Ratusan polisi dan TNI harus turun untuk mengatasi kerusuhan ini.

[nextpage title=”Beberapa Komentar Netizen”]

Beberapa Komentar Netizen

Status kiriman Fhenny Zoe di atas selain disebar hingga puluhan ribu kali, namun di bagian akhir-akhir komentar sudah banyak juga pengguna FB yang memperingatkan bahwa itu adalah hoax dan meruakan video lawas. Namun demikian, masih banyak juga yang berkomentar dengan sumpah serapah atas korban dari pihak yang didukungnya.

Sindiran keras misalnya ditulis oleh Layung Pramudeso. “Ternyata ADA yang hoby ngangetin Sayur basi,” tulisnya.

Sebaliknya, Evandie Saputra justru menulis, “Ini jangan d biarkan meraja lela ..kita harus lawan kita harus bankit ..kasian sodara kita jadi korban pengoroyokan ….

Kesimpulan

Soal kerusuhan dengan adanya korban dari kedua belah pihak adalah fakta sesuai yang diberitakan banyak media beberapa hari ini. Namun video yang diunggah Fhenny Zoe adalah video lama dan tak ada kaitannya dengan kerusuhan FPI dan GMBI.

Seharusnya provokasi sudah dihentikan karena kedua belah pihak telah bertemu dengan mediasi kepolisian yang akhirnya sepakat berdamai dan menunggu proses hukum terkait kelakuan oknum.

Baca Juga:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *