Datdut.Com – Zaman memang sudah berubah. Kalau dulu mahasiswa hanya berani berbicara dengan dosen saat bertemu langsung, tapi sekarang tidak lagi.
Beberapa tahun lalu, meskipun sudah ada HP, mahasiswa merasa tidak sopan bila berkomunikasi dengan SMS. Mahasiswa kalau tidak ketemu langsung, pasti akan menelepon dosen. Itu pun dilakukannya dengan sangat terpaksa.
Nah, kalau sekarang, ada kesan mahasiswa tidak mengindahkan etika dengan dosen dalam berkomunikasi. Amat jarang mahasiswa yang menelepon dosen.
Ya kecuali kalau dia terdesak sekali karena mau komplain nilainya yang E. Atau ia ingin buru-buru untuk dapat persetujuan dosen agar bisa ujian skripsi atau biar bisa wisuda. Selebihnya, komunikasi dengan dosen lebih banyak melalui SMS atau WA (Whatsapp).
Para dosen sebetulnya sudah mafhum soal kondisi ini. Hanya kadang mahasiswa benar-benar tidak memperhatikan kepada siapa dia sedang berkomunikasi.
Ia mungkin lupa bahwa ia sedang berkomunikasi dengan orang yang lebih tua dan tempatnya menimba ilmu. Bagaimanapun ia mestinya tetap memperhatikan etika dalam berkomunikasi dengan dosennya. Berikut 5 etika ber-SMS atau mem-WA dosen:
- ADDAI Hadiri Undangan Kemenag RI Gagas Pola Pembinaan Keagamaan - 26 Juli 2022
- Pelantikan ADDAI Sumsel, Memperkuat Agen Wasathiyyah - 25 Maret 2022
- Pelantikan PW ADDAI Jawa Tengah, Gerbang Baru Transformasi Dakwah - 12 Maret 2022