Menu Tutup

Dua Merek Roti Ini Disangka Kamuflase Sari Roti, Ajakan Boikot Pun Disebarkan!

DatDut.Com – Masih ingat aksi boikot terhadap Sari Roti oleh sebagian umat Islam khususnya yang mengikuti Aksi 212? Klarifikasi PT. Nippon Indosari Corpindo terkait tidak terkait dengan aksi tersebut memicu kemarahan umat Islam.

Berawal ingin meluruskan bahwa roti yang dibagikan kepada peserta aksi adalah inisiatif pihak ketiga, namun menggunakan bahasa yang menyinggung, akhirnya banyak masyarakat yang memboikot produk Sari Roti.

Sayangnya aksi boikot-memboikot itu sudah mulai kebablasan dan tanpa kendali. Terbukti dua merek roti yang ini disorot oleh sebagian orang, dicurigai sebagai kamuflase dari Sari Roti, dan mereka pun menyuarakan untuk boikot roti tersebut.

Sedikitnya ada dua seruan boikot terhadap roti yang terduga sebagai Sari Roti disebarkan di Facebook. Berikut ini rinciannya.

[nextpage title=”MyRoti Disangka Sari Roti”]

MyRoti Disangka Sari Roti

Sebuah foto diunggah oleh akun Indrisantika Kurniasari dan dibahas dalam grup Indonesian Hoaxes Community pada 19 Desember 2016. Penelusuran terakhir status tersebut telah dihapus. Dalam postingan tersebut, Indrisantika menulis dengan nada provokatif seraya menuduh bahwa MyRoti adalah penyamaran dari Sari Roti.

Faktanya, antara Myroti dan Sari Roti jauh berbeda. Meskipun sama-sama diproduksi oleh dua perusahaan yang namanya berbau Jepang, ternyata dua roti tersebut berbeda. PT. Yamazaki Indonesia, produsen MyRoti tak ada hubungan sama sekali dengan PT Nippon Indosari Corpindo yang merupakan perusahaan pembuat Sari Roti.

Sebagaimana profil perushaan di situs resminya, PT. Nippon Indosari Corpindo sudah berdiri sejak 1995. Sedangkan PT. Yamazaki Indonesia yang merupakan anak perusahaan dari perusahaan roti Yamazaki Baking Co. Ltd, Jepang baru berdiri pada 2012.

[nextpage title=”Garmelia Juga Disangka Sari Roti”]

Garmelia Juga Disangka Sari Roti

Nasib serupa juga dialami roti merek Garmelia. Jika soal MyRoti telah reda, maka isu Garmelia adalah Sari Roti masih hangat karena baru diposting pada 11 Januari 2017. Hingga tulisan ini dibuat, status kiriman Anto Novri di Grup Agus Harimurti Yudhoyono Fans Club (AFC) belum dihapus.

Anto Novri mengiringi kiriman fotonya dengan tulisan, “Tadi saya Ke Indomaret Liat Sari Roti ..sekarang sari roti ganti nama lagi kawan kawan ..Namanya Garmelia ..dulu namanya Sari Roti Eh sekarang Garmelia ahhahaha ayoo kita Boikot Carmelia. Garmelia itu Sari Rotii kita boikot oke. Bungkusnya sari roti namanya Garmelia…Kitaa Boikottt Sari Rotii terus !!!!! allahu akbar.

Status tersebut telah dibagikan hingga 773 kali dengan 1,1 ribu tanggapan dan 229 komentar. Rata-rata komentar masih satu semangat dengan pembuat status untuk melakukan boikot.

Faktanya, ternyata Garmelia juga tak ada sangkut paut apapun dengan Sari Roti karena Garmelia adalah produksi PT. Stanli Trijaya Mandiri, sebuah perusahaan roti yang berdiri sejak 2000.

Perusahaan ini berada di Kawasam Industri Trikencana, Bandung, Jawa Barat. Anda pun bisa mengunjungi situs resmi dari PT. Stanli Trijaya Mandiri di stanli.co.id, atau di twitternya, @rotigarmelia.

Seperti dilansir dalam situs resminya, PT. Stanli dirintis sejak tahun  1988, oleh Herry Cahyadi. Berawal dari modal yang relatif  kecil dan pegawai  kurang dari 10  orang, hingga akhirnya pada tahun 2000, PT. Stanli Trijaya Mandiri didirikan.

Podusen Garmelia bisa dikatakan masih taraf berkembang dan belum sebesar produsen Sari Roti maupun MyRoti bahkan belum memiliki cabang pabrik di daerah lain. Varian roti produksi perusahaan ini ada 4 yaitu  Garmelia, Padimas, Kuriimu, dan Waferinch.

Itulah dua seruan boikot salah sasaran yang beredar. Janganlah setiap roti yang dipajang oleh mini market di dalam rak yang biasanya digunakan memajang Sari Roti lantas dituduh sebagai “penjelmaan” Sari Roti. Semoga kian banyak orang yang sadar untuk belajar menahan diri dan lebih teliti dan imbang dalam membaca berita maupun isu yang berkembang.

Baca Juga:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *