Menu Tutup

Demo PBNU, Netizen Kecam Gerombolan Alay Bayaran yang Ngaku Aliansi Santri Indonesia

DatDut.Com – Berita tentang datangnya sekelompok massa yang berdemo di PBNU segera tersebar dengan cepat. Seperti dilansir Tribunnews.com, massa yang dipimpin Rusdi TP selaku Koordinator aksi tersebut menuntut pencopotan Sekjen PBNU, H. Helmy Faisal Zaini. Alasannya, menurut mereka Helmy diduga berlaku tidak netral dikarenakan mendukung salah satu pasangan calon gubernur (cagub) DKI Jakarta, Agus-Sylvi.

Aksi tersebut mengundang berbagai tanggapan negatif dari banyak pihak. Bukan tanpa alasan, dari cara berpakaian saja sudah jauh dari standar dan ciri khas santri. Bahkan banyak yang jauh dari kesan islami. Belum lagi ketika diteliti kesantriannya sejumlah massa tak layak disebut santri.

Aksi di depan kantor PBNU itu hanya berlangsung 2 menit. Sebelum membubarkan diri, 5 orang dari massa pendemo diamankan oleh kepolisian dan akan dimintai keterangan terkait asal muasal dan tujuan mereka melakukan aksi.

Seperti diungkapkan oleh Wasekjen Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU), Isfah Abidal Azis, ia menduga bahwa puluhan oknum yang melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor PBNU adalah massa bayaran.

“Rekan-rekan yang datang mengatasnamakan Aliansi Santri Indonesia. Sebelum kami tampung aspirasinya, kami tanya dulu, pastikan ke mereka. Kami tanyakan dari pesantren mana? Gak bisa jawab,” kata Isfah di Kantor PBNU, Senen, Jakarta Pusat, Rabu (8/2/2017).

“Saya kira seperti itu (massa bayaran). Saya rasa mereka bukan santri dan tidak pernah di pesantren. Karena tidak bisa menyebutkan mereka dari pesantren mana. Kami tanyakan beberapa prinsip terkait santri tidak bisa menjawab. Akhirnya kami simpulkan mereka bukan santri. Yang putri juga begitu. Berkerudung, waktu kita tanya hal-hal yang sifarnya mendasar, mereka gak bisa jawab,” lanjutnya.

“Artinya melukai perasaan kami sebagai santri di NU. Akhirnya kami gak bisa ngebiarin itu terjadi. Bagi kami, bagi NU, kami harus mempertahankan marwah dan hakikat NU. Kami simpulkan mereka massa bayaran,” demikian dikutip dari Tribunnews.

Isfah Abidal Azis juga mengunggah foto-foto demo di kantor PBNU ke akun FB miliknya, Ishfah A Aziz-Alex. Lebih jauh dari yang dilansir oleh Tribunnews, Isfah menjelaskan apa saja yang ia tanyakan kepada para pendemo. Berikut kutipan statusnya:

“Ini nih yang demo ke PBNU atas nama Aliansi Santri Indonesia. Jelas-jelas orderan dan bayaran. Waktu saya tanya, ‘Dari pondok atau pernah mondok dimana? tidak bisa menjawab. Saya tanya, “Sebutkan 5 saja rukun sholat!” Tidak bisa menjawab. Saya tanya lagi, “Siapa pendiri NU?” juga tidak bisa menjawab. Sebagai santri dan warga Nahdlatul Ulama, saya harus menjaga harkat dan martabat Nahdlatul Ulama, BUBAAAR…!!!”

Postingan Wasekjen PBNU tersebut telah dibagikan hingga 7.125 kali, mendapat 4,6 ribu tanggapan dan 2,5 ribu komentar. Beragam komentar yang dilontarkan. Mulai menertawakan aksi, menuduh itu adalah massa bayaran dari salah satu paslon, bahkan dari kalangan yang nyinyir terhadap Banser juga tak ketinggalan menghujat Banser.

“Banser… Banser…Banser mana kok diam aja… Jagain Gereja bisa… kantor NU di demo diam aja….eee mana takbir mu….Takbir AllahuAkbar 33x. bangun Banser… SALAM,” tulis akun John Rizal.

Komentar menertawakan misalnya ditulis oleh Yassin Mawzy Multimedia. “Aq tau nyantri, koyoke raiku ga ngono2 amat yo… Wkwkwkwkw. (Saya pernah nyantri, kayaknya wajahku nggak gitu-gitu amat ya…).

Foto-foto pendemo yang beredar viral di media sosial juga mendapat sorotan miring dari segenap netizen. Rata-rata meragukan kesantrian mereka dan menduga mereka adalah massa bayaran. Sebagian juga merasa marah dan dilecehkan kehormatannya sebagai kalangan santri yang selalu menjaga akhlak dan sopan santun. Dari pakaian saja sudah meragukan.

Misalnya Benz Syafe’i yang mengunggah foto-foto pendemo di akun twitternya sambil menuliskan cuitan “Jleb.!! Aliansi Santri Indonesia demo PBNU, Apakah Koordinatornya lupa kalau Santri itu Berjilbab. Panitia gunakan santri dari mangga besar.”

Komentar senada banyak diulang netizen. Ada juga yang lebih pendek komentarnya, seperti yang ditulis Rina Wati, “Aliansi santri indonesia demo PBNU. Tapi koq muka2nya nggak ada mirip santri2nya ya, terus itu yang cewek koq nggak pake hijab?”

Melihat fakta di atas nyata sekali ada upaya pencatutan NU dan warga NU khususnya kalangan santri demi kepentingan politik di DKI. Ada pihak yang semakin ngawur dalam mencatut apa pun yang terkait NU dan menarik simpati massa NU. Tapi yang satu ini sudah keterlaluan. Kalau kemarin jagat medsos baru rame dengan #mendadakNU, kali ini yang layak diramaikan nampaknya adalah #mendadakSantri.

Baca Juga:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *