DatDut.Com – Puisi-puisi ini ditulis oleh Syarif Hade pada kisaran tahun 2004-2006. Seperti terlihat dari judulnya, puisi ini tentang puasa. Sebagai muslim, tentulah konteks di sini tentang puasa Ramadan. Nah, jelang Ramadan tahun ini puisi-puisi yang berumur sepuluh tahunan ini dihadirkan kembali.
[nextpage title=”Deklarasi Puasa”]
Deklarasi Puasa
1. Delegasi puasa datang menenteng tambur kasih sayang 2. Gedung kemegahhan yang akan dipenuhi oleh lekuk sujud pengampunan 3. Jibril, Mikail, dan malaikat pencatat amal sibuk dengan qalam pahala 4. Huru-hara si durjana terbelenggu denegan rantai-rantai penyengsara 5. Berjuta fakir dan bermilyar miskin tersenyum mengunduh arti bunga hidup 6. Kepedulian yang bukan karena-Nya menjadi debu terbawa angin 7. Seribu malaikat menaburkan bunga-bunga rahmat di setiap rumah 8. Deklarasi itu ditutup dengan hiburan malam mulia untuk mereka yang ibadah
(Ciputat, 13 Juni, 2006)
[nextpage title=”Nah, Ramadan”]
Nah, Ramadan
1 Ramadan, rinduku tiba
2 Di ujung bukit kecintaanku
3 Malam adalah tahajudku
4 Taqarub mensucikan jiwa
5 Alquran berada di batas lidah
6 Tenggelam air di puncak mahabah
7 Lelah melayani nafsu
8 Lari mengejar bayangan ibadah
9 Aku adalah anjing
10 Ingin sekali aku diajari tentang rasa tunduk pada Pencipta
11 Nah, Ramadan
12 Ajari aku!
(Ciputat, 14 Mei 2005)
[nextpage title=”Aku sedang Puasa”]
Aku sedang Puasa
Ramadan melihat seribu tangisku
Ramadan mengaca segala sedihku
Ramadan membilang semua musuhku
Aku tersingkir
Aku tersungkur
Aku terkubur
Tak kuasa menahan segalanya
Bersama tanah aku ingin memeluknya
Bahagia belum pernah datang
Duka bertubi-tubi menerkam
Mungkinkah suatu siksa?
Atau untuk menghapus dosa?
Atau mungkin ketabahan sedang dicoba?
Tapi aku sedang puasa
(Ciputat, 20 April 2004)