Menu Tutup

Waspadai Ancaman dan Bahaya Musim Kemarau! Ini 5 Dampak Negatifnya

Datdut.Com – Saat ini pada beberapa daerah di Indonesia tengah mengalami masa kekeringan atau musim kemarau. Tentunya, musim kemarau yang panjang saat ini telah menyisakan banyak dampak negatif atau kerugian bagi warga atau masyarakat yang mengalaminya.  Apa saja dampak negatif yang terjadi saat musim kemarau? Simak 5 dampak negatif saat musim kemarau berikut ini:

[nextpage title=”1. Krisis air bersih”]

1. Krisis air bersih

Dampak yang paling dirasakan saat musim kemarau adalah krisis air bersih. Biasanya, beberapa wilayah mengalami kekeringan yang mengakibatkan sumur-sumur mengering dan menyusut. Padahal, pasokan air tak sebanding dengan kebutuhan sehari-hari warga.

Sehingga tidak sedikit warga rela mengantri berjam-jam dan berdesak-desakan demi mendapatkan air bersih. Bahkan di beberapa daerah, warga rela menempuh perjalanan jauh hingga berkilo-kilometer mendatangi sumur yang masih mengeluarkan sumber air. Tentunya, hal ini harusnya menjadi perhatian seirus bagi pemerintah pusat maupun daerah untuk mengatasi permasalahan akan sulitnya mengakses air bersih saat kemarau tiba.

[nextpage title=”2. Rentan terjadi kebakaran hutan”]

2. Rentan terjadi kebakaran hutan

Secara luas diketahui bahwa kebakaran hutan terjadi bila terdapat 3 unsur berikut: panas, bahan bakar, dan oksigen bertemu. Jika salah satu dari ketiga unsur tersebut tidak ada, maka kebakaran hutan tak akan terjadi. Akan tetapi di saat musim kemarau seperti ini, terutama kemarau panjang sangat erat kaitannya dengan sumber panas adalah sumber api. Umumnya disepakati bahwa 90% sumber api yang mengakibatkan kebakaran hutan berasal dari manusia, sedangkan selebihnya berasal dari alam.

Pertama, sumber api yang berasal dari manusia digolongkan menjadi: (1) yang dilakukan dengan cara sengaja, dalam kaitannya dengan perladangan, penggembalaan ternak, persiapan penanaman (perkebunan, kehutanan) dll.; (2) ada yang tidak disengaja, seperti obor, puntung rokok dll. Kedua, faktor alam, misalnya api yang timbul karena terjadi petir, meletusnya gunung berapi dan api abadi.

Kebakaran hutan telah mengakibatkan banyak dampak negatif di antaranya dampak terhadap sosial, budaya dan ekonomi seperti terganggunya aktivitas sehari-hari, terganggunya kesehatan, produktivitas menurun. Di samping itu juga berdampak terhadap ekologi dan kerusakan lingkungan seperti hilangnya sejumlah spesies, ancaman erosi, penurunan kualitas air, dan lain sebagainya.

[nextpage title=”3. Terancam gagal panen”]

3. Terancam gagal panen

Para petani juga merasakan dampak dari musim kemarau seperti ini. Beratus-ratus bahkan beribu-ribu hektar sawah dan lahan mengalami kekeringan dan tak bisa ditanami sehingga hal ini menyebabkan gagal panen. Padahal, roda kehidupan terus berputar yang membutuhkan banyak biaya dan pemenuhan kebutuhan sehari-hari, sementara penghasilan dan pendapatan hanya mengandalkan dari hasil panen semata.

Tentunya, hal ini sangat berdampak pada kestabilan ekonomi-finansial para petani. Namun, jangan khawatir. ada kabar gembira bagi para petani bahwa pemerintah tengah berusaha mengatasi masalah ini. Melalui program jangka pendeknya, pemerintah akan melakukan program pemompaan, dengan menambah alokasi pompa air yang akan diberikan pada kelompok-kelompok tani yang mengalami kekeringan. Adapun untuk solusi jangka panjang, pemerintah akan membangun penampungan air berupa sumur resapan, waduk dan bendungan di lokasi-lokasi persawahan.

[nextpage title=”4. Gangguan kesahatan”]

4. Gangguan kesahatan

Musim kemarau tiba tentu akan timbul berbagai penyakit. Penyakit musim kemarau harus diwaspadai karena dapat menimbulkan masalah kesehatan yang serius. Ada beberapa jenis penyakit saluran pencernaan yang sering muncul di musim kemarau, diantaranya diare dan kolera.

Kualitas air yang tidak bersih disertai makanan yang tercemar dapat memicu timbulnya penyakit saluran pencernaan. Untuk mencegahnya perlu menjaga kebersihan lingkungan dan apa yang dikonsumsi, dimulai dari hal kecil seperti mencuci tangan sebelum makan dan tidak jajan sembarangan. Gangguan kesehatan lainnya seperti penyakit kulit.

Musim kemarau dapat menyebabkan stock air terbatas dan tercemar, sehingga tidak hanya berpengaruh terhadap kesehatan pencernaan tetapi juga kulit. Infeksi kulit seperti gatal-gatal yang jika berlarut dapat menjadi bisul dan bisul bisa berakhir menjadi borok. Dan gangguan kesehatan lainnya seperti Infeksi saluran kemih, radang rongga hidung dan sesak nafas, penyakit mata merah, dan lain sebagainya.

[nextpage title=”5. Produktivitas menurun”]

5. Produktivitas menurun

Perubahan iklim dapat menimbulkan kekhawatiran terhadap terjadinya bencana termasuk kekeringan atau musim kemarau. Tetapi penelitian terbaru menunjukkan bahwa hal ini dapat menyebabkan menurunnya produktivitas kerja seseorang yang bersifat permanen.

Musim kemarau identik dengan kekeringan dan cuaca panas yang ekstrem yang menyebabkan ketidaknyamanan bagi manusia. Perubahan iklim dianggap menjadi salah satu faktor penyebab menurunnya produktivitas kerja global hingga rata-rata 90 persen saat musim panas atau kemarau. Sehingga banyak orang memutuskan untuk lebih memilih tetap berdiam di dalam rumah dan mengurangi aktivitas di luar rumah.

 

 

Baca Juga:

1 Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *