Menu Tutup

Mengapa Taaruf Lebih Indah daripada Pacaran? Ini 5 Alasannya

DatDut.Com – Kalau lagi dimabuk cinta, pasti ada saja setan yang merayu-rayu kita. Setan biasanya akan membisikkan “sudah… pacaran aja, biar dia jadi milikmu!” atau “mereka aja pacaran!”, “kamu gak mau seperti mereka?”

Setan terus menggoda dengan aneka macam cara agar kita mau pacaran. Nah, kalau yang sudah pacaran, akan ditingkatkan godaannya, yang arahnya untuk melakukan hubungan seks di luar nikah.  Nauzubillah min dzalik.

Di sinilah taaruf jadi alternatif untuk solusi pergaulan dan hubungan sosial kita pada lawan jenis. Toh, itu fitrah kita, kok. Namun, mungkin akan timbul pertanyaan: “terus, apa indahnya taaruf?” “memang taaruf beda dengan pacaran?” Yuk, mari pelajari 5 alasan mengapa taaruf itu lebih indah daripada pacaran!

1. Taaruf itu Gak Sembarangan Ketemu

Pada taaruf itu ada perantara, misalnya ustad. Jadi, gak semata-mata kita ketemu, nggak semata-mata bisa berduaan. Kita dan si calon saling menjaga malu karena belum nikah. So, beda banget kan sama pacaran. Ini yang perlu dipahami bener-bener.

2. Taaruf itu Indah karena Prioritasnya Nikah

Siapa yang nggak mau kalau prioritasnya nikah? Sesuatu yang indah tapi dianjurkan Allah Swt. (bila kita sudah balig dan mampu menikah).

Jadi, keindahan itu gak cuman pacaran, loh. Camkan ini, gaes! Kalau pacaran itu habis manis sepah dibuang. Kalau nikah, ya, kita harus terima konsekuensi dari pilihan kita melakukan pernikahan.

3. Mengenal dari Kejauhan

So, sweet banget. Mengenal namun saling berjauhan, gimana caranya? Mengirimkan doa-doa untuk si dia, itu cara paling ampuh untuk bisa dapat jawaban dari Allah.

Komunikasi tak langsung akan membuat alur kisah cinta kalian lebih indah. Cari tahu si dia dari orang-orang sekelilingnya. Dijamin, kalau taaruf kisahnya gak kalah, deh, sama novel-novel picisan itu. Kenapa? Karena taaruf gak bikin bosen.

4. Ada Istilah Istikharah Cinta

Dalam bertaaruf, kita mengenal istilah istikharah cinta. Istilah seperti ini pasti gak ada kalau pacaran. Perhatian kita jelas hanya terpaku pada si doi. Kita justru dibuat cuma mikirin doi terus waktu ibadah.

Nah, lho! Lalu, Tuhan dipikirannya kapan? Ini kan beda dengan taaruf. Kita akan sama-sama saling berdoa. Doa kita biasanya begini: “apabila berjodoh, tolong dekatkan. Jika tidak, segera berikan rencana lain yang lebih indah.”

Hasil istikharah inilah yang nanti akan jadi patokan untuk mengatakan iya atau tidak. Jika iya, maka bisa lanjut menikah. Jika belum juga, maka belum bisa menikah. Unik, bukan?!

5. Wahana untuk Saling Ngukur Diri

Meski tak saling mengetahui bahwa masing-masing ingin memperbaiki diri. Namun pada taaruf, hal ini terjadi otomatis karena masing-masing sadar akan menjadi seorang bapak atau ibu.

Pada taaruf, kita dituntut untuk sadar sehingga otomatis memperbaiki diri dengan tujuan mendapatkan jodoh terbaik. Dalam taaruf, kita butuh waktu untuk memahami masing-masing, sehingga yang didapat dalam taaruf itu hanya keberkahan.

Kurang apalagi? Yuk taarufan!

 

Baca Juga:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *