Menu Tutup

Ini 5 Ahli Tafsir Terkemuka dari Indonesia

Datdut.Com – Alquran sebagai kitab suci umat Islam selalu menarik dan tidak akan habis-habis didiskusikan. Salah satu bidang ilmu Alquran yang selalu berkembang adalah ilmu tafsir Alquran. Pada masa nabi dan sahabat, belum pernah dikenal istilah ilmu tafsir, bahkan Islamic Studies lainnya.

Awal abad ke-3 Hijriyah merupakan era perkembangan ilmu tafsir yang terbagai menjadi dua mcama metode penafsiran, yaitu tafsir birra’yi (berdasarkan logika) dan tafsir bil ma’tsûr (berdasarkan riwayat). Para ilmuwan Indonesia pun menyumbangkan kontribusi besar untuk masyarakat dalam bidang tafsir. Berikut 5 ahli tafsir yang memiliki karya dalam bidang tafsir Alquran:

1. Mahmud Yunus

Mahmud Yunus (Mahmoed Joenoes) merupakan ahli tafsir asal Minangkabau, Sumatera Barat yang lahir pada tahun 1899. Ia sempat mengenyam pendidikannya di Al-Azhar Mesir pada tahun 1929.

Berkat kecerdasan dan kegigihannya dalam menuntut ilmu, ia menjadi salah satu pembaharu Indonesia yang berkontribusi besar dalam mengembangkan kurikulum di Perguruan Tinggi Agama Islam di Indonesia, sebagaimana dikutip dari Republika. Ia memiliki kontribusi besar dalam menyumbangkan karyanya dalam bidang tafsir, yaitu Tafsir al-Qur’an al-Karim dan Terjemahan Maknanya.

2. Oemar Bakri

Oemar Bakri lahir di Sumatera Barat pada 1916. Tidak seperti para intelektual Sumatera lainnya yang pada waktu memilih kuliah di Al-Azhar, ia justru memilih kuliah di Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Ia berkontribusi dalam menyumbangkan kitab tafsir dalam bahasa Indonesia, yaitu Tafsir Rahmat.

3. Bisri Musthofa

Bisri Mustofa merupakan ayah Mustofa Bisri atau yang sering dikenal dengan Gus Mus. Ayah Gus Mus ini juga pernah menulis karya tafsir yang diberi nama Tafsir Al-Ibriz. Karya tersebut hingga saat ini masih digunakan di pesantren-pesantren salaf. Tafsir ini ditulis menggunakan aksara Pegon, yaitu aksara Arab yang digunakan untuk menuliskan bahasa Jawa atau Melayu.

4. Buya HAMKA

Nama aslinya adalah Haji Abdul Malik Karim Amrullah, yang akrab disapa Buya HAMKA. Selain ulama, beliau juga sastrawan dan akitivis politik. Ulama yang lahir di Sumatera Barat ini memiliki karya dalam bidang tafsir yang bernama Tafsir Al-Azhar. Konon, tafsir ini ditulis oleh HAMKA saat dia berada dalam penjara. Masya Allah!

5. M. Quraish Shihab

M. Quraish Shihab adalah salah satu pakar tafsir kontemporer jebolan Universitas Al-Azhar Mesir yang dimiliki Indonesia. Tafsir Al-Mishbah sebanyak 15 jilid merupakan karyanya paling monumental dalam bidang tafsir. Dalam menafsirkan Alquran, ia selalu membandingkan satu pendapat dengan pendapat lain. Di antara beberapa pakar yang sering ia kutip ketika menafsirkan Alquran adalah Ibnu Faris penngarang Maqâyis al-Lughah, Tabatabai pengarang Tafsir al-Mizan, dan beberapa Syaikh Al-Azhar Kairo.

 

Baca Juga:

3 Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *